Penulis : Afifah R | Editor : Alan Dwi Arianto
Yogyakarta, Buana Pers – Universitas Mercu Buana Yogyakarta telah melangsungkan kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) selama dua hari di Gedung Sport Center, Kampus 1, Jalan Wates Km. 10 Yogyakarta.
Pihak universitas sendiri memberikan tunjangan mobilisasi peserta bagi kampus 2 dan 3 yang tidak memiliki kendaraan agar meminimalisir laka lantas saat perjalanan menuju kampus 1.
“Untuk mobilisasi, pihak panitia dan universitas menyediakan bus sekitar 20-25 kendaraan. Jadi, mahasiswa yang nggak punya kendaraan atau alat transportasi untuk ke sini (kampus 1) bisa mendaftarkan diri untuk ikut (menaiki) bus,” ungkap Yudhistira selaku koordinator divisi acara.
Panitia turut hadir mendampingi perjalanan mereka dari mulai berangkat hingga kembali pulang dengan pendampingan dari tim kesehatan KSR Unit VIII UMBY.
“Busnya sendiri mulai berangkat pada pukul 06.00 WIB. Kemudian setibanya di kampus 1, para maba berkumpul dengan kelompok yang sudah ditentukan dan menyambut antusias serangkaian agenda yang telah dijadwalkan,” sambungnya
Serba serbi PKKMB tahun ini menjadi sangat ramai mulai dari antusiasme dari maba miba, panitia, bahkan dari berbagai pihak yang turut andil dalam kegiatan tersebut.
“Kesannya menurut saya acara ini cukup menarik karena perjalanan dari kampus 3 ke kampus 1 cukup menantang, ya. Saya rasa itu hal yang menarik dan menyenangkan karena kerasa suasana mahasiswa barunya.” ungkap Rosalia dari Program Studi Ilmu Komunikasi.
“Kesannya cukup baik, tetapi agak lama saja (koordinasinya) sehingga keliatan tidak kompak,” ujar Revito dari program studi Ilmu Komunikasi.
Keduanya sepakat memberikan pesan agar panitia lebih meningkatkan teknis pemberian informasi kepada para mahasiswa baru karena adanya keterlambatan atau informasi yang mendadak yang didapatkan oleh mereka. Selain itu banyak maba miba yang mengeluhkan beberapa miss komunikasi yang terjadi antara panitia ke peserta PKKMB.
Mengenai hal ini Yudhistira selaku koor divisi acara menjelaskan alasan di balik kendala tersebut bahwa para maba kurang awas terhadap informasi yang diberikan dimana kenyataannya pihak panitia sudah memberikan informasi melalui berbagai platform seperti instagram, tiktok, dan telegram.
“Sebenarnya ada satu kendala lagi yaitu masih dibukanya portal pendaftaran sampai pada h-1 (kegiatan PKKMB) sehingga mahasiswa baru masih berdatangan. Jadi untuk mereka (yang baru mendaftar) disatukan dalam satu kelompok yang sama dan hanya diberikan tugas individu karena tidak memungkinkan untuk melakukan tugas kelompok,” jelasnya.
Koordinator acara juga memberikan sedikit bocoran bahwasanya akan diadakan agenda pembuatan papermob untuk kegiatan PKKMB kali ini.
Sementara itu terdapat Unit Kegiatan Mahasiswa, Korps Sukarela (KSR) PMI yang juga turut membantu kegiatan ini dalam memperhatikan kesehatan para mahasiswa baru. KSR PMI mengungkapkan dari data yang tercatat ada lebih dari 300 mahasiswa yang memiliki riwayat penyakit sehingga perlu adanya perhatian khusus dengan diberikannya pita penanda (triase). Sedangkan jumlah mahasiswa yang jatuh sakit saat kegiatan berlangsung dikatakan tidak sebanyak pada tahun sebelumnya.
“Kami sudah menyiapkan logistik berupa obat-obatan, peralatan terkait seperti oksigen, dan lain sebagainya (dalam mengantisipasi hal tersebut). Selama dua hari pelaksanaan kegiatan ini, syukur alhamdulilah tidak mencapai 100 pasien dan bisa ditanggulangi oleh tim kesehatan,” ucap Karina Putri selaku Koordinator KSR.
Selain KSR, Menwa juga turut membantu jalannya kegiatan PKKMB 2023 dengan menjaga keamanan dan ketertiban dari kegiatan ini. Menwa mengungkapkan beberapa barang yang tidak diperbolehkan untuk dibawa oleh mahasiswa seperti halnya rokok, make up, uang berlebih, dan barang-barang yang tidak penting. Namun dalam kenyataannya, ada beberapa mahasiswa yang melanggar aturan tersebut.
“Di sini kita Menwa yang bertugas untuk PKKMB selama dua hari berjumlah 8 orang, tetapi hanya bisa 5 orang saja untuk PKKMB hari pertama ini. Dari kendalanya yaitu berupa kerbatasan SDM yang dimiliki Menwa Mercu Buana Yogyakarta dimana kita 5 orang harus menjaga kurang lebih 1.500 orang. Namun, kita berusaha untuk bekerja semaksimal mungkin dan kita juga membutuhkan koordinasi dari panitia-panitia lainnya,” ujar Elsa, salah satu anggota Menwa.
Namun, setiap kegiatan tidaklah terlepas dari namanya kesalahan. Adanya ajang PKKMB menjadi hal dasar yang setiap tahun harus dilakukan sebagai cara memperkenalkan kehidupan kampus selanjutnya. Banyak hal yang perlu diperhatikan dan dievaluasi dalam kegiatan PKKMB tahun ini sebagai motivasi terbail kedepannya.