Penulis : Afifah Rismayanti | Editor : Alan Dwi Arianto

sumber foto : Alan Dwi Arianto

Yogyakarta, Buana pers – Ada beberapa hal yang masih menjadi pertanyaan sejak saya masuk di Kampus 3 UMBY. Pertama adalah “kenapa kantin sekelas swasta nggak ada meja dan kursi untuk makannya?”. Jujur saja ketika saya melakukan campus tour di Universitas Mercu Buana Yogyakarta (tercinta) Kampus 3 ini, saya bingung melihat kantin yang kosong. Waktu itu saya berpikir mungkin meja dan kursinya sedang disimpan ditempat lain karena masih masanya libur kuliah. Namun,  setelah saya masuk dan kuliah hingga saat ini saya nggak pernah melihat ada meja dan kursi di kantin. Ternyata kantin Kampus 3 UMBY ini mengusung konsep “rumah makan Sunda” ya, makan dengan lesehan. Menarik sih, Tinggal tambahin kolam ikan aja di sekitarnya.

Beralih ke pertanyaan kedua yang masih saya pikirin yaitu, “kapan ya disetiap depan kelas disediain bangku atau ruang untuk nunggu pergantian matkul atau sekadar nunggu teman?”. Sebenarnya saya nggak masalah untuk duduk lesehan pun. Namun, terkadang ketika lorong tersebut dipenuhi oleh mahasiswa-mahasiswa yang duduk lesehan justru jadi menghambat ruang untuk orang yang berlalu-lalang. Tak hanya di lorong kelas, beberapa mahasiswa pun duduk di tangga yang sama saja mengganggu mahasiswa lain yang berlalu lalang. Meskipun nantinya difasilitasi bangku dan bangku tersebut tidak dapat menampung semua mahasiswa yang sedang menunggu. Tetapi, setidaknya lorong kelas dan tangga bisa nampak lebih rapih karena tidak terlalu padat. Pun semisal kampus tidak ingin menyediakan bangku, bisalah dibangun tempat tersendiri untuk tempat menunggu.

Satu lagi pertanyaan saya yang sebenarnya lebih ke harapan sih ya, yaitu “enak kali ya kalau di kampus ada gazebo atau taman kecil untuk tempat nyantai?”. Ya mungkin terdengar terlalu muluk, tetapi mungkin pihak kampus bisa mempertimbangkan. Kalau pihak kampus sadar, sebenarnya kampus 3 tercinta ini sangat membutuhkan public space seperti itu. Butuh lebih banyak tempat berkumpul yang lebih proper agar mahasiswa pun juga nyaman untuk nongkrong ataupun sekadar menunggu pergantian matkul.

Saya sempat berdiskusi dengan dua orang teman saya tentang hal ini. Mereka pun sepakat kalau kampus 3 UMBY ini masih kurang dalam hal public space.

“Jujur menurut ku kampus 3 ini kurang banget sih fasilitas public spacenya. Contohnya aja kalau aku dateng ke kampus, pasti saya ngeliat mahasiswa UMBY tuh duduk dan nongkrongnya di pembatas parkiran, padahal kan itu ngga diperuntukkan untuk orang-orang duduk. Jadi kayak gitu tuh mencerminkan banget nggak sih kalau fasilitas mahasiswa di UMBY untuk kumpul-kumpul dikit banget sampe pembatas aja dijadiin tempat duduk? Terus juga di bawah audit mereka pada lesehan, nggak ada tempat yang proper untuk mereka duduk,” ungkap Afita

“Dari pengalaman saya, waktu itu saya lagi buru-buru mau ke kelas tapi ternyata banyak mahasiswa yang duduk ditangga. Saya jadi harus permisi dan maaf ke mereka untuk bisa lewat dan pernah juga kesenggol-senggol. Itu mengganggu jalan banget sih. Kalau masalah lesehan di kantin, menurut saya sih gapapa karena ya istilahnya orang Indonesia udah biasa lesehan juga. Tapi kalau emang kampus mau memfasilitasin meja dan kursi supaya keliatan kayak cafe nggak apa-apa, juga meskipun nggak juga ya karena warung makanannya itu-itu aja. Kalaupun ada meja dan kursi juga sebenernya percuma sih, mau taro dimana juga nggak tau karena kantinnya nggak begitu luas juga,” curhat Dewi.

Begitulah kurang lebih kesimpulan dari obrolan saya dengan kedua teman saya. Tak hanya saya saja yang merasa bahwa kampus 3 ini sangat kurang dalam masalah public space. Bayangkan, pembatas parkiran pun dijadikan tempat duduk loh. Tangga-tangga di dekat ruang kelas maupun teater juga dijadiin tempat duduk. Haduh!! Sekarang saya jadi mikir lagi, sebenarnya feedback yang saya dan teman-teman dapatkan dari adanya pembayaran uang gedung tuh apa ya kira-kira? Masa iya fasilitas yang didapat hanya sebatas ruang kelas yang padat dengan AC dan proyektor yang makin kesini semakin tidak terawat? Luar biasa sekali kampus kita ini. Tagihan pembayaran dikejar sampai mahasiswanya tercekik, giliran mahasiswa menagih fasilitas malah diam tidak berkutik. Ingatttt! ini baru di Kampus 3 UMBY, kabarnya kampus pusat juga sama. Upssss…