Yogyakarta, Buana Pers — Cirebon merupakan salah satu kota yang terletak di Provinsi Jawa Barat. Letaknya yang berada di Pesisir Pantai Utara Jawa atau dikenal sebagai Pantura menjadikan Cirebon sebagai salah satu kota yang sering didatangi sebagai tempat transit saat diperjalanan.

Makanan menjadi salah satu hal yang dicari oleh pendatang atau pelancong saat melakukan perjalanan ke kota Cirebon Makanan khas Cirebon yang cukup terkenal dan digemari adalah Empal Gentong.

Empal Gentong sendiri merupakan makanan khas Cirebon yang menyerupai gulai dengan isian daging sapi ataupun jeroan dan dimasak didalam sebuah gentong.

Namun, selain empal gentong ternyata ada beberapa makanan yang bisa kalian rasakan ketika berkunjung ke Cirebon. Berikut 5 rekomendasi makanan Cirebon selain empal gentong  yang tak kalah nikmat:

1. Sega Jamblang (Nasi Jamblang)

Sega jamblang atau nasi jamblang merupakan makanan khas Cirebon berupa nasi yang dibungkus dengan daun jati dengan isi lauk yang bisa kalian pilih sesuka hati. Lauk yang disajikan cukup beragam mulai dari perkedel, balakutak atau cumi hitam, tempe kering, telur dadar, sate kentang, paru, semur tahu, sambal, dan lain sebagainya. Sega Jamblang dinamakan demikian sebab dahulu seorang pengusaha pribumi asal Jamblang (salah satu daerah di Cirebon) yaitu H. Abdul Latief meminta kepada istrinya Tan Piauw Luna tau Nyonya Pulung untuk memberikan makanan kepada buruh pabrik berupa nasi dan lauk pauk secukupnya secara cuma-cuma.

      Nasi itu kemudian dibungkus daun jati oleh Nyonya Pulung. Kegiatan itu menjadi awal mula dibukanya usaha warung nasi jamblang oleh Nyonya Pulung yang kini masih dijalankan oleh generasi keturunannya dengan mengubah nama menjadi Nasi Jamblang Tulen.

    Daun jati dipilih oleh Nyonya Pulung karena sifatnya yang tidak mudah sobek serta bertekstur keras sehingga nasi yang dibungkus tidak mudah basi dalam waktu yang lama. Nasi jamblang sendiri dihargai sesuai dengan lauk apa yang Anda pilih. Penjual nasi jamblang pun mudah ditemui sebab banyak tersebar di Kota Cirebon terlebih diruas-ruas jalan.

2. Sega Lengko (Nasi Lengko)

Sega lengko atau nasi lengko merupakan nasi dengan lauk tahu dan tempe goreng, kucai, timun, dan tauge yang disiram dengan bumbu kacang dan kecap. Biasanya nasi lengko juga dinikmati dengan kerupuk putih sebagai pelengkap. Nama lengko sendiri berasal dari kata bahasa Cirebon yaitu “langka” yang berarti tidak ada.  Maksudnya adalah tidak adanya kehadiran daging-dagingan pada makanan ini sehingga disebut “langka” atau “lengko”. Makanan ini dibandrol dengan harga Rp10.000 hingga Rp20.000 untuk tiap porsinya tergantung apakah ada tambahan lauk yang Anda pilih. Nasi lengko banyak dijumpai di warung makan kecil atau juga warteg di pinggir jalan.

3. Docang

Docang merupakan makanan yang berupa potongan lontong, irisan daun singkong rebus, tauge yang disiram dengan kuah dage kemudian diberi toping parutan kelapa. Biasanya disajikan dengan kerupuk ikan atau kerupuk putih sebagai pelengkap. Docang merupakan singkatan dari godokan kacang atau rebusan kacang yang dihaluskan. Kacang yang dimaksud disini adalah dage. Ada pula yang mengatakan bahwa docang berasal dari singkatan bahasa Cirebon yaitu “do” dari kata bodo yang berarti baceman dage atau oncom dan “cang” dari kata kacang hijau yang sudah menjadi tauge.

Docang sendiri sudah cukup jarang ditemukan di Cirebon, tetapi kalian bisa menjumpainya di pasar-pasar tradisional. Harga docang dibandrol mulai dari Rp5.000 hingga Rp10.000. Selain harganya yang murah, rasanya yang gurih, dan menyegarkan juga bisa menjadi alasan kenapa Anda harus mencicipi makanan ini.

4. Mie Koclok

Mie koclok yaitu olahan mie khas Cirebon yang disiram dengan kaldu ayam kental dan beberapa bumbu yang disajikan dengan suwiran ayam, irisan daun bawang, telur rebus, tauge, dan taburan bawang goreng. Makanan ini disebut mie koclok karena berasal dari kata koclok yang berarti kocok, dimana dalam proses pembuatannya mie tersebut di kocok-kocok. Dari sumber lain dikatakan bahwa mie koclok merupakan akronim yang diciptakan oleh Pak Edi, pemilik warung mie koclok pada tahun 1945 berupa “Mie Khasnya Orang Cirebon yang Lebih Okay”. Mie koclok sendiri dibandrol dengan harga mulai dari Rp12.000 hingga Rp30.000.

5. Rujak Gamel

Rujak Gamel sendiri tak jauh berbeda dari rujak pada umumnya yang berisi mie, daun rebusan singkong, daun rebusan kangkung, timun, kol, tahu, dan lainnya. Namun, yang membedakan dan menjadi ciri khas dari rujak gamel ini adalah adanya tambahan gorengan dan kerupuk teles atau kerupuk basah serta bumbu yang digunakan pada rujak ini adalah kuah sambal terasi. Cirebon sendiri cukup terkenal dengan sambal terasinya, oleh karena itu kalian bisa mencicipi olahan sambel terasi ini jika menyukai makanan pedas.

Rujak gamel banyak dijumpai di Desa Gamel, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon. Harga untuk satu porsinya sendiri yaitu mulai dari Rp10.000 saja.

Penulis : Afifah Rismayanti

Editor : Alan Dwi Arianto