Mahasiswa Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) khususnya mahasiswa kampus 3 pastinya sudah tidak asing lagi dengan tempat yang satu ini, Teater UMBY. Kita setidaknya pernah melihat, melewati atau duduk di Teater UMBY meskipun hanya sekali. Di tempat tersebut biasanya banyak mahasiswa berkumpul untuk nongkrong sambil refreshing mata, mengerjakan tugas, sampai rapat UKM atau organisasi, yakan!. Teater ini dijadikan sebagai tempat bersantai dan berkumpul karena belum ada fasilitas seperti taman atau gazebo untuk kita duduk santai di sekitar kampus.
Saya sendiri menjadi salah satu mahasiswa yang cukup sering nongkrong di teater sambil menunggu mata kuliah selanjutnya, mengerjakan tugas, dan lain sebagainya. Karena malas untuk mencari tempat nongkrong di luar kampus. Mungkin lebih tepatnya agar menghemat bensin dan mengurangi pengeluaran uang jajan, apalagi kita sebagai anak kost.
Tidak dapat dipungkiri, spot paling enak untuk nongkrong adalah Teater UMBY. Tetapi ada satu hal yang cukup menyita perhatian saya. Hal tersebut adalah sampah yang berserakan yang memicu kurangnya kenyamanan baik dari saya maupun mahasiswa lain. Sampah seakan menjadi hiasan tambahan untuk Teater UMBY, karena menghiasi tiap sudut bagian teater. Sampah tersebut ditinggalkan oleh civitas mahasiswa yang tidak bertanggung jawab akan kesadaran lingkungan.
Saya tidak menderita OCD. Tetapi bagi saya sampah-sampah yang berserakan di sekitar teater bukanlah hal yang umum dan tidak dapat dimaklumkan. Untuk memperkuat argumen saya, telah saya lakukan wawancara dengan beberapa informan mahasiswa Kampus 3 UMBY yang tengah berada di teater. Berikut jawaban mereka tentang sampah yang berserakan di sekitar teater.
Gimana pendapatmu dengan sampah yang berserakan disekitar teater?
Kanza : “Ngga nyaman banget sebenernya. Itu sampah lu apa susahnya sih buang ke tempat sampah?. Sekalian jalan kan ada tempat sampah kenapa ngga dibawa ?. Karena aku udah terbiasa buang sampah ke tempatnya dan kalaupun ngga ada tempat sampah ya aku bawa, ngga ditinggalin sembarangan.”
Fahri : “Risih banget, itu buat duduk dan kalo ada sampah itu ngerusak pemandangan”.
Meiland : “Sebal, memangnya mereka tidak merasa terbebani, datang bersih pergi ninggalin sampah. Kadang aja karena ngerasa ngga nyaman, aku sama temen-temen buangin sampahnya sebelum duduk”.
Ade : “Risih lah, ada tempat sampah segede gaban masa ngga mau buang. Kalau gua sendiri langsung buang ke tempat sampah, misal gua mager sampahnya taruh tas”.
Sifa : “Jujur kurang nyaman yak. Buat buang sampah di teater sih aku suka buang ke tempat sampahnya langsung. Kalaupun gada tong sampah, aku lebih baik simpen di saku celana dulu, soalnya kebersihan itu paling utama. Walaupun teaternya kotor, aku tetep ngga bakal buang sampah sembarangan. Karena kan kebersihan itu dimulai dari diri sendiri”.
Ima : “Sebenernya risih, kalau mau duduk harus milih-milih tempat dulu yang bersih. Tapi ogah buangin sampah-sampah mereka. Orang mereka yang ngebuang, kesadaran diri masing-masing aja. Tapi gua pernah ngebiarin bekas cup susu gua disana”.
Yuni : “Risih banget lah pasti, apa lagi kan di mana-mana terus terbang-terbang. Selagi ada tempat sampah kenapa tidak dibuang ke tempatnya. Seenggaknya tanggung jawab, biar enak juga ngelihatnya”.
Begitulah jawaban teman-teman saya. Dari beberapa jawaban itu, kita bisa menyimpulkan jika sampah-sampah yang berserakan di sekitar Teater UMBY sangatlah mengganggu kenyamanan. Ketika akan duduk, kita harus mencari tempat yang tidak ada sampahnya atau kita harus membuang sampah itu terlebih dahulu. Jangankan menempati, melihat saja sudah tidak nyaman jika terdapat sampah di sana.
Tempat teater adalah fasilitas yang disediakan oleh kampus untuk mahasiswa supaya dapat digunakan bersama. Kita harus merawat fasilitas yang disediakan agar tetap terjaga. Dengan tidak meninggalkan sampah di sekitar teater. Seharusnya bukan hal yang sulit untuk dilakukan. Jika kita tidak merasa nyaman dengan sampah yang berserakan, maka mulailah dari diri kita sendiri untuk membuang sampah ke tempat sampah atau bisa kita taruh di saku atau tas terlebih dahulu, setidaknya tidak dibiarkan begitu saja.
Tempat teater harus dijaga bersama-sama ya, karena kan belum ada fasilitas lain seperti taman atau gazebo yang bisa digunakan mahasiswa untuk bersantai di sekitar kampus. Mungkin saja dengan kita menjaga kebersihan di lingkungan sekitar teater, kampus akan menyediakan fasilitas lain untuk mahasiswa Universitas Mercu Buana Yogyakarta Kampus 3.
Penulis : Priska Setiani
Penyunting : Nanda Kesya Pramesty
Sumber gambar : Dokumen Pribadi