Yogyakarta, Buana Pers – The Krawd 2022 sukses mewujudkan gelaran konser musik yang membawa genre rock-hardcore selama berlangsungnya acara pada Sabtu, (08/10/) di Stadion Kridosono, Yogyakarta.
Festival ini mengandeng musisi-musisi rock-hardcore yang ada di dalam dan luar Yogyakarta.Pemilihan genre tersebut didasari untuk mengobati kerinduan para fans yang ada di Yogyakarta.
Ada 2 musisi papan atas skala nasional dalam line up The Krawd 2022 kali ini, diantaranya ada FSTVLTS dan The Sigit.
“Alasan mengundang The Sigit dan FSTVLST karena genre yang sama dan mampu menarik antusiasme penonton,” ujar Amin selaku panitia The Krawd.
Selain dari dua musisi di atas, The Krawd turut mengundang musisi lainnya, diantaranya Rarawk, 510reconnection, dan Attack the Headline.
Performance dari line up The Krawd 2022
The Krawd 2022 diawali dengan menampilkan Rarawk sebagai pembuka dengan menyuguhkan penampilannya yang attractive. Walaupun sempat terkendala hujan, namun Rarawk yang sering disebut sebagai “Alien” ini sukses menghibur para fansnya. Dengan DJ setnya Rarawk membawa penonton merasakan sensasi baru dari musik yang dibawakannya.
Hujan sempat mendera cukup deras dan lama sehingga sedikit mengganggu jalannya acara. Namun panitia The Krawd 2022 bisa menghandle dan mulai melanjutkan acara pada pukul 19.31 WIB. Keseruan makin terjadi tatkala ATH (Attack The Headline) siap untuk menampilkan performanya lagi setelah lama vakum dari dunia musik Yogyakarta. “Saya sengaja datang kesini karena sudah lama tidak nonton konser, terutama ATH karena kan ATH sempat vakum lama dan terakhir saya lihat pada 2019 di acara 10 tahun terbentuknya ATH. Selain itu tentu untuk menonton seluruh musisi yang ada termasuk 510, FSTVLST dan The Sigit,” ujar Alvon salah satu penonton yang hadir pada penggelaran acara musik tersebut.
Attack The Headline menyuguhkan penampilan yang membuat pecinta musik Jogja bernostalgia akan lagu-lagunya. Anggukan kepala (headbang) langsung dilancarkan oleh para penonton, terlebih karena lagunya sangat dicintai sekali oleh fansnya. Pembawaannya yang enerjik menggaet penonton untuk melakukan hal serupa.
510 menyusul dengan membawakan lagunya “Alive” yang mellow hardcore, dibuka dengan topeng yang dipakai vokalis band ini membuatnya terlihat lebih keren dan cocok dengan karakter musik yang dibawakan. 510 sukses membuat para penggunjung yang datang merasakan sensasi nonton konser lagi setelah sekian lama tidak adanya konser musik yang diadakan di Yogyakarta.
FSTVLST turut mengobrak-abrik pondasi para fansnya yang sedari lama menunggu penampilannya. Lagu barunya sukses membuat penonton menyanyikan dan menikmati acara dengan asik, disusul dengan lagu “Bulan Setan atau Malaikat” sebagai salah satu lagu yang sudah dikenal dalam skala nasional membuat para fans FSTVLST makin semarak untuk menikmati jalannya acara. Dan seperti yang sudah-sudah, “Hari Terakhir Peradaban” berhasil menutup penampilannya dan membuat para pengunjung puas dengan penampilan band asal Yogyakarta ini.
Setelah FSTVLST masih ada The Sigit yang menutup gelaran event musik ini dengan sangat meriah. Para fans menyebut band ini sebagai “The Magician”, tak heran hal tersebut terjadi sebab alunan musik yang dibawakan oleh The Sigit mampu menghipnotis para penggunjung walaupun tampil di bawah hujan.
The Sigit sukses untuk menggurung penonton agar tidak meninggalkan venue sebelum acara selesai sepenuhnya. Lagu “Conundrum” milik band yang satu ini sangat membekas dan memberikan kesan positif bagi para penggemarnya.
Reporter : Fahri Rafif Ararik & Rizky Bimantoro
Penulis : Rizky Bimantoro
Penyunting: Khoirul Atfifudin
Sumber Foto : Fahri Rafif Ararik & Rizky Bimantoro