Gelaran aksi massa tak hanya terjadi di Ibukota Jakarta, senin (11/4), Ratusan massa dari berbagi elemen mahasiswa menyuarakan aspirasinya di Titik Nol Kilometer, Kota Yogyakarta.

Mahasiswa menolak wacana perpanjangan masa jabatan Presiden ataupun menolak penundaan pemilu, menuntut agar harga BBM diturunkan, hingga mendesak kepada pemerintah untuk menanggulangi kasus kejahatan jalanan atau Klitih.

“Kita disini menuntut permasalahan yang sering terjadi di Jogja yaitu ‘klitih’, pencanangan kenaikan harga BBM, wacana penundaan masa jabatan Presiden, dan harga minyak goreng” kata Anas Kurniawan (26) selaku ketua umum Himpunan Mahasiswa Islam.

Mulanya, aksi unjuk rasa berjalan dengan baik dan kondusif namun beberapa saat kemudian aspirasi massa bercerai.

Barisan pengunjuk rasa di sisi timur dan Utara meminta para pengunjuk rasa untuk membuat lingkaran besar hingga menutupi jalan. Namun, orator yang berada di atas mobil komando mengharapkan massa untuk tetap kompak satu suara.
“Kita tetap satu komando, jangan terprovokasi oleh provokator, fokuskan aksi siang ini untuk kepentingan bersama”, jerit salah seorang orator yang berada di atas mobil pick up.

Akan tetapi kelompok di sisi timur dan utara bersikukuh agar para pendemo membuat lingkaran besar. Mereka bahkan memaksa merangsek barikade petugas kepolisian dan mencegah arus lalulintas dari arah barat dan utara ke arah timur.

“Lingkaran besar, lingkaran besar, lingkaran besar,” terdengar lagu para pengunjuk rasa di sisi utara dan timur.

“Lingkaran kecil, lingkaran kecil, lingkaran kecil,” sahut para pengunjuk rasa di sisi tengah dipimpin orator.

“Tutup, tutup, tutup jalannnya. Tutup jalannya sekarang juga,” balas pendemo di sebelah utara.

Aksi Massa terlihat mulai meninggalkan lokasi aksi pukul 16.00 WIB. Kondisi lalu lintaspun berjalan dengan normal setelannya.

 

Penulis happy karya kasih