Jum’at, 15 Oktober 2021

Tamparak, Buana Pers – Warung sembako yang beralamat di jalan PT Sindo Lumber, Desa Tamparak merupakan salah satu warung yang telah beroprasi kurang lebih lima tahun. Warung ini menjadi sentral bagi masyarakat sekitar  untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Hal ini dikarenakan minimnya penjual pada desa tersebut, dimana hanya terdapat dua warung dalam desa tersebut.

 

Warung tersebut dikelola oleh ibu Ramayati danuaminya. Mereka mengaku memilih membuka usaha warung lantaran menjadikannya sebagai pekerjaan tambahan, meskipun modal yang dikeluarkan sebelumnya juga sangat pas-pasan. Sehari-hari Ibu Ramayati dan suaminya bekerja sebagai petani karet. Jadi, warung tersebut mulai dibuka sekitar pukul 11 siang sampai dengan pukul 9 malam setelah mereka selesai bekerja di kebun.

 

Pelanggan di warung ini di dominasi oleh warga setempat dari berbagai usia. Warung ini sendiri cukup lengkap untuk kebutuhan sehari-hari, seperti sembako, rokok, makanan ringan, hingga peralatan motor. Penghasilan bersih yang dapat diraup sekitar Rp250.000 dalam sehari.

 

Ibu Ramayati mengatakan warungnya dapat bertahan hingga saat ini karena ia dapat menjaga kepercayaan pelanggan. “Saya selalu berusaha menjaga kepercayaan pembeli, saya tidak mengurangi dan melebih-lebihkan takaran atau harga barang dagangan yang dijual”, tutur Ibu Ramayati. Selain itu, mereka tidak perlu membayar sewa apapun untuk usaha warung tersebut karena warung tersebut dibuka di depan rumah sendiri. Sedangkan untuk memperoleh barang dagangan itu, mereka harus pergi ke pasar induk setiap akhir pekan dan menempuh perjalanan sejauh 15 kilometer.

 

Di masa pandemi Covid 19 seperti ini, ibu Ramayati juga mengaku tidak terlalu merasakan perubahan yang signifikan terkait dengan penghasilan yang diperoleh dalam sehari. Baginya, sebelum maupun sesudah pandemi, pembeli masih ramai untuk berbelanja. Ke depannya Ibu Ramayati berharap usaha warungnya ini terus berjalan dengan lancar, dan suatu hari nanti ia  dapat mendirikan warung yang lebih besar lagi layaknya sebuah toko serbaguna.

 

Narasumber     : Ramayati (Pemilik warung sembako)

Reporter           : Metrik Pramesti (Ilkom’20)

Editor                : Alan Dwi arianto (Ilkom’20)

Ni Made Krisnashanti (Psikologi’20)