SLEMAN, Buana Pers – Pembagian vaksin di Indonesia telah dimulai sejak bulan Februari 2021, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menargetkan vaksin selesai didistribusikan pada bulan Juni 2021 sehingga pembelajaran tatap muka dapat dilaksanakan pada Juli 2021.

Di tingkat perguruan tinggi sendiri sebenarnya sudah diperkenankan kuliah tatap muka sejak Januari 2021 apabila memang dinilai sudah siap. Direktur Jenderal Direktorat Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC, Ph.D menyebut kebijakan aturan mengenai pembelajaran tatap muka tidak mengalami perubahan. Kebijakan tersebut mengacu pada  Surat Keputusan Bersama 4 Menteri yaitu Mendikbud, Menag, Menkes, dan Mendagri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Tahun Ajaran 2020/2021.

Sebelumnya pihak Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) mengeluarkan Surat Edaran Nomor: 16/A.02/Rek/1/2021 (26-01-2021) poin nomor 4 yaitu pelaksanaan perkuliahan Semester Genap T.A 2020/2021 akan dilaksanakan secara daring sampai minggu ke 7. Sedangkan perkuliahan sesudah Ujian Tengah Semester Genap T.A 2020/2021 akan diinformasikan lebih lanjut dengan memperhatikan perkembangan kondisi pandemi Covid-19 serta ketentuan pemerintah. Dengan adanya surat edaran tersebut maka UMBY telah merencanakan agar pembelajaran tatap muka dapat dilaksanakan.

Kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia saat ini masih ada bahkan telah ditemukan variasi virus baru yang bermutasi dan dianggap lebih cepat penularannya. Oleh karena itu, tim dari Buana Pers mengadakan survei melalui Google Form (12/4/2021) terkait wacana pembelajaran tatap muka yang akan dilaksanakan oleh Universitas Mercu Buana Yogyakarta. Survei ini mengambil 15 responden dari mahasiswa dari berbagai jurusan yang ada di UMBY untuk mengetahui pendapat dan kesiapan mahasiswa UMBY terkait wacana tersebut.

Berdasarkan hasil survei, 53,3% mahasiswa setuju jika perkuliahan tatap muka dilaksanakan setelah UTS dan 60% mahasiswa lebih setuju jika perkuliahan tatap muka dilaksanakan bulan Juli 2021 walaupun pembagian vaksin yang ditargetkan selesai Juni 2021 belum merata.

Afifah, mahasiswa Psikologi 2020 mengatakan, “Wajar saja bila vaksin yang diberikan belum merata, karena semua butuh proses”, Sedangkan, menurut Rinda Nata Kristami, mahasiswa Ilmu Komunikasi 2020, mengatakan bahwa virus covid-19 masih akan menjangkit orang-orang, apalagi ketika vaksin belum terdistribusi secara merata.

Harapan dari para mahasiswa setelah adanya pendistribusian vaksin Covid-19 ini adalah agar keadaan segera membaik dan memungkinkan mahasiswa untuk kembali melakukan aktivitas perkuliahan secara offline. Semoga Universitas Mercubuana Yogyakarta tidak pernah berhenti berbenah untuk menghadirkan metode perkuliahan yang efektif dengan selalu memprioritaskan kesehatan bagi seluruh civitas. (est/krs)